1. PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan
manusia.Sebagaimana Roqib (2004:2) mengatakan bahwa secara kronologis fungsi
bahasa adalah untuk menyatakan ekspresi diri, alat komunikasi, alat untuk
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial dan sebagai alat untuk kontrol
sosial. Dengan bahasa, seseorang akan melakukan
komunikasi, baik ketika ia akan menyampaikan sesuatu yang ada dalam benaknya
maupun menerima kabar dari orang lain.
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan
manusia untuk berinteraksi dengan sesama.Bahasa memiliki sifat yang universal
sehingga bisa digunakan oleh siapapun tanpa melihat ras, suku, status sosial,
hingga antar bangsa atau benua (Arifah, 2004:1). Borwn mengemukakan bahwa
bahasa juga dipergunakan sebagai alat komunikasi atau sarana pergaulan sesama
manusia (Tarigan, 1989:6).
Nahwu shorof memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan kualitas
pemahaman bahasa arab, kaerna nahwu shorof merupakan susunan bahasa yang lebih
sempurna baik dalam ucapan, bacaan, maupun tulisan. Juga bisa di jadikan
patokan untuk penyusunan kalimat bahasa yang baik dan benar. Melihat arti
pentingnya nahwu shorof, maka sudah sepatutnya nahwu shorof di pelajari dan di
prioritaskan dalam pengajaran bahasa arab.
Sebagaimana UIN malang Mempunyai progam PKPBA,
dimana program ini bertujuan untuk mengembangkan penguasaan akan bahasa terutama bahasa arab
yang sangat di prioritaskan. Akan tetapi banyak keluhan para mahasiswa yang
lemah dalam berbahasa arab, terutama pada penerapan kaidah nahwu shorofnya.
Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk
meneliti kualitas mahasiswa terhadap pemahaman nahwu shoraf di PKPBA UIN malang. Oleh karena
itu, penelitian ini kami beri
judul “MINIMNYA
KEMAMPUAN NAHWU SHARAF MAHASISWA SETELAH
MENGIKUTI PKPBA DI UIN MALANG”.
2. PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian pada bagian pendahuluan terlihat
bahwa masalah yang dihadapiadalah kenapa mahasiswa malah lemah penguasaan nahwu
shorof setelah mengikuti PKPBA di UIN malang?
Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui minimnya kemampuan nahwu sharof
mahasiswa setelah mengikuti program pengembangan bahasa arab di UIN Maliki
Malang.
3. METODOLOGI
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kualitatif dan menggunakan metode study kasus. Pendekatan kualitatif ini dipilih agar
dapat memperoleh keterangan yang lebih luas dan mendalam mengenai hal-hal yang
menjadi pokok pembahasan yang harus diketemukan jawabannya dalam penelitian ini.
Oleh sebab itu, maka digunakanlah
pendekatan kualitatif sebagai metode penelitian ini dengan harapan akan
mendapatkan deskripsi yang jelas tentang data serta informasi yang dibutuhkan
agar tetap in fact, sesuai dengan fakta yang ada, bukan rekaan semata.
Peneliti menggunakan
metode study kasus karena peneliti
mengganggap kejadiaan ini adalah suatu kejadian
yang ganjal dan harus di pecahkan permasalahannya.
A.
Sumber Data
Adapun sember data dalam penelitian ini diperoleh dari
pihak-pihak yang benar-benar mempunyai kompetensi dalam hal ini. Adapun jenis
data yang terkumpul adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang
dimaksudkan ialah data berupa buku, tulisan, hasil wawancara, observasi dan
dokumen yang berkaitan langsung dengan topik pembahasan. Sedangkan data
sekunder adalah data yang menguatkan data primer, dan hal ini bisa berupa
buku-buku, majalah, hasil buah pemikiran seseorang, kata-kata, tindakan dan
lain sebagainya.
B.
Metode
Pengumpulan Data
1.
Metode
Interview (Wawancara)
Peneliti
memilih metode wawancara karena dengan metode ini akan mendapatkan informasi
yang valid dan langsung dari sumbernya. Dengan wawancara, peneliti dapat
mengarahkan pembicaraan kepada substansi penelitian, sehingga informasi yang dikumpulkan
bukan sekedar rekaan semata.
Adapun mengenai model wawancara yang
peneliti gunakan ialah wawancara bebas terpimpin, dimana dalam melakukan
wawancara peneliti tidak secara sengaja mengarahkan tanya jawab pada pokok
persoalan dari fokus penelitian namun tetap menggunakan panduan pokok-pokok
masalah yang diteliti. Seirama dengan model wawancara di atas, Opinion
Interview juga akan peneliti gunakan. Wawancara ini dilaksanakan demi
mendapatkan pendapat dari sumber berita.
2.
Observasi
Observasi atau pengamatan langsung
yang dimaksudkan disini ialah dimana peneliti secara langsung ikut terlibat
dalam obyek penelitian. Maksudnya, peneliti bukan hanya mengamati dari jauh
tentang kasus minimnya pengetahuan mahasiswa dalam pengetahuan nahwu shorof setelah
PKPBA, tetapi secara langsung peneliti ikut terlibat
dalam proses pengumpulan data yang berupa pergaulan secara langsung dengan mahasiswa mahasiswa yang berpartisipasi dalam
PKPBA.
3.
Metode
Dokumentasi
Dokumentasi mempunyai peranan
penting dalam dunia penelitian, penelitian yang dilakukan oleh peneliti
biasanya hanya terbatas pada satu bidang ilmu saja, semua pekerjaan dan layanan
dokumentasi serta data yang ada pada dokumen merupakan alat penting bagi
peneliti.
Dalam
melaksanakan metode ini peneliti memiliki barang-barang tertulis seperti
buku-buku, majalah, dokumen, foto, diary, peraturan-peraturan dan lain
sebagainya. Dokumen sudah lama digunakan
dalam penelitian sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumen sebagai
sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk
meramalkan.
4. LANGKAH LANGKAH PENELITIAN
a. Dalam pemilihan kasus ini peniliti
ingin mengungkap suatu kejadian yang janggal dalam PKPBA tentang minimnya
penguasaan mahasiswa terhadap pemahaman
nahwu shorof. Kasus dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang, lingkungan, program, proses, dan
unit yang ada di PKPBA. Ukuran dan kompleksitas objek studi kasus sangat masuk
akal, sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumber sumber yang tersedia.
b. Teknik pengumpulan data yang di dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis
dokumentasi. Peneliti
sebagai instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta dapat
mengumpulkan data yang berbeda secara serentak.
c. Peneliti menganalisa data yang terkumpul mulai dari mengagregasi,mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat
dikelola. Agregasi merupakan proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan
pola umum data. Data
dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi. Analisis data dilakukan sejak peneliti di
lapangan, sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai dan lapangan.
d. Peneliti Memperbaiki semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya dilakukan penvempurnaan atau penguatan
(reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan
peneliti untuk kembali
ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada.
e. Peneliti menulis laporan secara komunikatif, rnudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara
jelas, sehingga rnernudahkan pembaca untuk mernahami seluruh informasi penting.
5. HASIL YANG DIHARAPKAN
Peneliti Berharap Hasil penelitian study kasus ini dapat
di jadikan rujukan baik peneliti sendiri maupun pembaca. Dan dapat di jadikan
bahan acuan untuk lebih meningkatkan keefektifitasan pembelajaran bahasa arab
terutama dalam pengembangan nahwu shorof.
6. PERSONALIA RISET
1. Tenaga Peneliti
No
|
a)
Tenaga peneliti
b)
Tugas dalam penelitian
|
a)
Status
b)
Pendidikan akhir
|
a)
Pria/Wanita
|
1.
|
a) Peneliti Utama
b) Bertanggung jawab
terhadap keseluruhan penelitian
|
a) Mahasiswa
b) Semester 2
|
a) Pria
|
2.
|
a) Peneliti Anggota
b) Bertanggung jawab terhadap
manajemen data
|
a) Mahasiswa
b) Semester 4
|
a) Pria
|
3.
|
a) Peneliti Anggota
b) Bertanggung jawab terhadap
informasi mahasiswa yang akan digunakan dalam penelitian ini
|
a) Mahasiswa
b) Semester 4
|
a) Pria
|
4.
|
a) Peneliti Anggota
b) Bertanggung jawab atas
proses analisis data dan analisis sistem
|
a) Mahasiswa
b) Semester 8
|
a) Pria
|
7. DAFTAR RUJUKAN
Arifin. 2009. Pengantar Penelitian
Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, FPISH. IKIP Budi Utomo
Malang.
Bakri, M. (ed). 2002. Metodologi
Penelitian Kualitatif, Tinjauan Teoritis dan Praktis, Lemlit Iniversitas Islam
Malang.
Bogdan, R.C. and Biklen, K., 1982. Qualitative
Research for Education: An Introduction to Theory and Methods. Boston:
Allyn and Bacon.Inc.
Creswell.J.W. 2005. Educational
Research. Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative
Reserach, Second Edition. Pearson Merrill Prentice Hall. New Jersey.
Miles, M.B and Huberman, A.M. 1992.
Qualitative Data Analysis, Rohidi T.R. (penerjemah). 1992. UI Press.
Jakarta
Mulyana, Deddy.
2011. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Vredenberg, Jacob. 1978. Metode dan Teknik
Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
http://aflahchintya23.wordpress.com/2008/02/23/metode-penelitian-studi-kasus/
Lampiran 1
RINCIAN
ANGGARAN
1.
Bahan
NO
|
Nama Bahan
|
Volume
|
Biaya
Satuan
|
Biaya
|
1.
|
Laptop
|
3 set
|
5.000.000
|
15.000.000
|
2.
|
Flashdish
|
2 buah
|
60.000
|
120.000
|
3.
|
Printer
|
1 buah
|
700.000
|
700.000
|
4.
|
Kertas Printer
|
2 rim
|
3.000
|
6.000
|
5.
|
Mouse
|
1 buah
|
30.000
|
30.000
|
|
Jumlah Biaya
|
15.856.000
|
2.
Pengeluaran (Adsministrasi dan
Operasional)
No
|
Uraian
Kegiatan
|
Volume
|
Biaya
Satuan
|
Biaya
|
1.
|
Fotokopi
|
20 lembar
|
100
|
2000
|
2.
|
Penggunaan Internet
|
2 jam
|
3000
|
6000
|
|
Jumlah Biaya
|
8000
|
Terbilang :
1. Jumlah Biaya Bahan : 15.856.000
2. Jumlah Biaya Pengeluaran : 8000
Lampiran 2
KEGIATAN
No
|
Kegiatan/tanggung
jawab
|
hari
|
||||||
1
|
Identifikasi masalah/PU
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
2
|
Study literatur/Pu
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Pengumpulan data/PA
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Perancangan modul/PU
|
|
|
|
|
|
|
|
Catatan:
PU: Peneliti Utama
PA: Peneliti
Anggota
0 komentar :
Posting Komentar